Blitar
Tanah Gerak di Blitar Rusak Dua Rumah, Jembatan dan Jalan Penghubung
Memontum Blitar – Dua wilayah di Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, mengalami bencana tanah gerak. Kejadian ini, diduga diakibatkan curah hujan di wilayah tersebut intensitasnya tinggi. Akibat tanah gerak tersebut, mengakibatkan beberapa titik lokasi mengalami kerusakan.
Diantara lokasi yang terdampak, yakni akses Jalan Dusun Kaliduren menuju Ngadipuro, yang ambrol sepanjang sekitar 10 meter dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Kemudian, pondasi Jembatan Dusun Kaliduren pecah dan lepas dari penyangga besi jembatan. Lalu, rumah Sutrisno, warga Dusun Kalitengah dan rumah milik Suroto, warga Dusun Kaliduren Desa Kalitengah, menjadi retak dan tertimbun tanah.
Hal tersebut, disampaikan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto. “Rumah Bapak Sutrisno mengalami tanah retak dan bergeser sekitar 35 centimeter dan retakan sepanjang 30 meter. Sedangkan rumah bapak Suroto bagian belakang rumahnya tertimbun tanah longsor,” kata Ivong Berttyanto, Senin (27/02/2023) tadi.
Baca juga:
- Mas Dhito bersama Kader PDI-Perjuangan Iringi Ketum Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno
- BNN Blitar Gelar Tes Urine untuk Awak Bus di Terminal Patria
- Diduga Ada Pelanggaran Prosedur Perbankan dari Pihak BSI, Warga Blitar Tempuh Jalur Hukum
- Merasa Tertipu oleh Kontraktor di Malang, Seorang User Bakal Tempuh Jalur Hukum
- Pencarian Delapan Nelayan Hilang Dihentikan, Bupati Arifin Minta Pencarian secara Society Community
Lebih lanjut Ivong Berttyanto menyampaikan, sebetulnya retakan tanah mulai muncul sejak 10 Februari lalu. Namun, warga setempat tidak menghiraukan. Sehingga, retakan tersebut kemudian melebar hingga merusak dua rumah yang ada di area itu.
“Seharusnya, ketika muncul retakan harus segera ditutup dengan tanah. Agar air tidak masuk ke celah-celah tanah, kemudian mengantong sehingga menekan ke atas dataran permukaan di atasnya,” jelasnya.
Ivong menambahkan, rumah Sutrisno di mengalami retakan tanah pada lantai ruang tamu sampai dapur. Sedangkan Suroto, terdapat retakan pada dinding tembok belakang rumah karena terdorong gerakan tanah dari arah belakang. “Untuk rumah Suroto ini dinilai masih aman ditinggali. Namun jika kondisi curah hujan tinggi lebih dari 30 menit, BPBD menyarankan segera meninggalkan atau keluar rumah,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 22 Oktober 2022 lalu, sebanyak 9 rumah di Desa Kalitengah juga terdampak fenomena tanah gerak. Tanah gerak saat ini, hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi tersebut. Untuk diketahui, dari data BPBD Kabupaten Blitar, sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Blitar termasuk Kecamatan Panggungrejo berpotensi mengalami bencana tanah gerak sejak Februari 2022. (jar/gie)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Tak Boleh Dekati Stadion, Massa Bonek Bakar Motor di Jalan Kalibrantas Kota Blitar
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Walikota Blitar Laporkan Walikota Blitar, Terkait Dugaan Penipuan Rp 600 Juta
- Hukum & Kriminal5 tahun
Bocah 10 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Lekso
- Berita4 tahun
Diduga Terpapar Covid, Seorang Dokter di Kota Blitar Meninggal Dunia
- Pemerintahan4 tahun
IGD RSUD Ngudi Waluyo Ditutup 3 Hari, 30 Nakes Positif Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
Kapolres Blitar Kota Gelar Asistensi dan Cek Kesiapan Kampung Tangguh
- Hukum & Kriminal4 tahun
Pemkot Blitar Belum Bentuk Tim Kuasa Hukum, Masih Nunggu Hasil Kajian
- Hukum & Kriminal4 tahun
Gergaji Jati Curian di Depan Rumah, Pria di Blitar Dibekuk Polisi