Blitar

Balita Perempuan di Blitar Diduga Jadi Korban Kekerasan Orang Tua Angkat

Diterbitkan

-

Balita Perempuan di Blitar Diduga Jadi Korban Kekerasan Orang Tua Angkat

Memontum Blitar – Balita perempuan berusia sekitar 3 tahun di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, harus menjalani perawatan di rumah sakit. Korban yang di beberapa bagian tubuhnya mengalami lebam dan memar, itu diduga menjadi korban kekerasan atau penganiayaan, orang tua angkatnya.

Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvita, menjelaskan bahwa dugaan kekerasan itu dilaporkan oleh nenek korban. Peristiwa sendiri baru diketahui sang nenek, saat menjenguk korban di rumah orang tua angkat.

“Saat menjenguk, pada tubuh korban didapati memar dan lebam. Karenanya, nenek korban langsung melaporkannya ke Polres Blitar” kata AKP Tika Pusvita, Jumat (01/09/2022) tadi.

Tika menambahkan, korban dirawat oleh orang tua angkat, karena ibu korban menjadi tenaga migran ke luar negeri. Sementara, karena terduga pelaku belum memiliki anak, makanya meminta kepada ibu korban, agar terduga yang merawatnya.

Advertisement

“Korban baru dititipkan sekitar sebulan. Namun, saat dijenguk neneknya, kondisinya sudah memar dan lebam di beberapa bagian tubuhnya,” imbuhnya.

Akibat luka yang dideritanya, saat ini balita malang tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara nenek korban, juga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut, karena masih menunggui sang cucu.

Baca juga :

“Neneknya belum sempat kita minta keterangan, karena cucunya juga harus dirujuk ke rumah sakit,”  jelasnya.

Tika menegaskan, bahwa secepatnya akan diupayakan untuk meminta keterangan sejumlah orang. Termasuk, kedua orang tua angkat korban yang menjadi terduga pelaku.

Advertisement

“Ya, secepatnya kita minta keterangan. Sehingga, semuanya bisa menjadi jelas,” terangnya.

Kepala Desa di Kecamatan Talun, Chusana, saat dikonfirmasi terpisah menyampaikan bahwa kondisi memprihatinkan Balita malang tersebut, diketahui saat ibu angkat korban membawanya ke Posyandu untuk diimunisasi. “Saat itulah, sejumlah kader Posyandu merasa curiga dengan lebam dan memar yang ada di beberapa bagian tubuh Balita. Setelah itu, kader Posyandu baru lapor ke nenek korban,” jelas Chusana.

Chusana menambahkan, bahwa Balita tersebut tidak hanya mengalami penganiayaan fisik. Namun, selama diasuh kedua orang tua angkatnya, diduga korban sering dibiarkan sendirian di rumah.

“Jadi, diduga korban sering ditinggal sendirian di rumah sampai berjam-jam. Bahkan, bisa sampai setengah hari saat orang tua angkatnya bekerja di sawah,” paparnya. (jar/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas