Blitar
Anggap Pernyataan Menag Dipolitisasi, Ansor Kabupaten Blitar Siap Pasang Badan
Memontum Blitar – Pernyataan Menteri Agama (Menag) terkait penertiban penggunaan pengeras suara yang menganalogikan kebisingan suara Toa dengan kebisingan suara anjing dan truk, mengalami polemik. Meski telah menjelaskan kepada publik maksud ucapannya tersebut, namun masih banyak pihak yang menuntut Menag, Yaqut Kholil Qoumas, untuk bertanggungjawab dan bahkan mundur dari jabatannya sebagai Menag. Bahkan, beberapa kelompok telah melaporkan Menag ke polisi.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Ansor Kabupaten Blitar, Hermawan, menegaskan siap pasang badan jika ada pihak-pihak yang terus mempermasalahkan. “Melihat perkembangan yang terjadi, kami Ansor Kabupaten Blitar siap pasang badan untuk Gus Yaqut (Yaqut Kholil Qoumas),” tegas Hermawan saat dihubungi memontum.com melalui sambungan telepon, Minggu (27/02/2022).
Dirinya pun menengarai, ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kondisi tersebut untuk membuat gaduh. “Kita tahu, kelompok-kelompok mana yang ingin memanfaatkan momen ini untuk membuat gaduh melalui framing seolah-olah Gus Yaqut menistakan agama,” papar Hermawan.
Baca juga:
- Mas Dhito bersama Kader PDI-Perjuangan Iringi Ketum Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno
- BNN Blitar Gelar Tes Urine untuk Awak Bus di Terminal Patria
- Diduga Ada Pelanggaran Prosedur Perbankan dari Pihak BSI, Warga Blitar Tempuh Jalur Hukum
- Merasa Tertipu oleh Kontraktor di Malang, Seorang User Bakal Tempuh Jalur Hukum
- Pencarian Delapan Nelayan Hilang Dihentikan, Bupati Arifin Minta Pencarian secara Society Community
Justru, tambahnya, kegaduhan ini bukan karena statementnya Gus Yaqut. Tetapi, karena dipelintir dan diframing melalui media. Sebenarnya, pernyataan beliau sudah jelas dan gamblang, bahwa ada kebisingan dari pengeras suara dan kebisingan suara anjing. “Sama-sama ada kebisingan, tapi bukan membandingkan. Itu konteksnya,” jelas Hermawan.
Lebih lanjut Hermawan juga menampik tuduhan, bahwa Gus Yaqut telah menistakan agama Islam. “Tidak perlu menjadi orang pintar, untuk menilai pernyataan Gus Yaqut tersebut bukan sebuah penistaan. Jadi orang normal saja, sudah pasti menangkap apa konteks yang ingin disampaikan Gus Yaqut. Asal dengan hati yang jernih dan tanpa kepentingan,” lanjut Hermawan.
Meski demikian, jika ada pihak-pihak yang ingin terus mengganggu Menag sekaligus Ketua Umum Ansor Pusat tersebut, Hermawan memastikan seluruh pengurus Ansor di daerah siap membela. “Sebuah kewajiban bagi kami, untuk pasang badan dan membela Gus Menteri dari gangguan-gangguan isu semacam ini. Pola yang digunakan selama ini sama. Mencari-cari kesalahan dan mengkait-kaitkan dengan penistaan agama. Jika dapat momentum mereka akan segera bergerak dengan cepat,” imbuhnya.
Dirinya pun mengajak kepada masyarakat, untuk lebih jernih melihat konteks pernyataan Gus Yaqut tersebut. Jangan sampai kesalahan penafsiran akan menyebabkan kegaduhan.
“Belajar dari yang sudah-sudah, kita harus melihat segala sesuatu dengan hari yang jernih. Mau sampai kapan kita akan dibenturkan dengan isu soal agama. Meski disisi lain, agama harus kita jaga,” tegasnya. (van/jar/sit)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Tak Boleh Dekati Stadion, Massa Bonek Bakar Motor di Jalan Kalibrantas Kota Blitar
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Walikota Blitar Laporkan Walikota Blitar, Terkait Dugaan Penipuan Rp 600 Juta
- Hukum & Kriminal5 tahun
Bocah 10 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Lekso
- Berita4 tahun
Diduga Terpapar Covid, Seorang Dokter di Kota Blitar Meninggal Dunia
- Pemerintahan4 tahun
IGD RSUD Ngudi Waluyo Ditutup 3 Hari, 30 Nakes Positif Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
Kapolres Blitar Kota Gelar Asistensi dan Cek Kesiapan Kampung Tangguh
- Hukum & Kriminal4 tahun
Pemkot Blitar Belum Bentuk Tim Kuasa Hukum, Masih Nunggu Hasil Kajian
- Hukum & Kriminal4 tahun
Gergaji Jati Curian di Depan Rumah, Pria di Blitar Dibekuk Polisi