Politik
Pencalonan Henry-Yasin Dinilai Cacat Mekanisme, Internal PKB Kota Blitar Terbelah
Memontum Blitar – Internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Blitar bergejolak. Lantaran maraknya kabar dukungan PKB kepada pasangan Henry Pradipta Anwar – Yasin Hermanto. Para kader senior dan sesepuh PKB Kota Blitar menilai pencalonan keduanya sebagai Walikota dan Wakil Walikota Blitar cacat mekanisme. Bahkan dikabarkan mereka berancang-ancang akan menolak jika DPP PKB mengeluarkan rekomendasi kepada pasangan Henry – Yasin.
Menyikapi hal tersebut, kiyai sepuh, tokoh dewan suro, tanfidz dan para kader senior, serta pengurus PAC telah mengelar pertemuan untuk mengkonsolidasikan sikap mereka atas pencalonan Henry-Yasin, Rabu (24/6/2020). Pertemuan ini merupakan puncak kekesalan mereka, karena penolakan pasangan Henry-Yasin sebenarnya sudah jauh hari menjadi perbincangan di kalangan internal partai.
Tantowi, kader senior DPC PKB Kota Blitar mengatakan, beredarnya kabar akan turunnya rekomendasi DPP PKB kepada pasangan Henry- Yasin ini, dinilai tidak sejalan dengan semangat PKB Kota Blitar. PKB Kota Blitar menginginkan adanya calon yang didukung oleh kalangan kiyai dan sesepuh ulama Blitar Kota.
“PKB sangat terbuka terhadap masukan warga Nahdliyyin yang mengharapkan munculnya calon dari kalangan NU,” kata Tantowi, Kamis (25/6/2020).
Lebih lanjut Tantowi menyampaikan, pencalonan Henry-Yasin tersebut tidak pernah dikomunikasikan dengan para kiyai sepuh PKB, kader senior, deklarator, bahkan PAC PKB dari tiga kecamatan di Kota Blitar.
“Semua prihatin terhadap kondisi PKB Kota Blitar, utamanya saat ini menjelang Pilwali 2020. Kami tidak pernah diajak diskusi, namun tiba-tiba keluar nama pasangan itu (Henry-Yasin),” jelasnya.
Tantowi menambahkan, sebelum munculnya nama kedua pasangan calon tersebut, tidak ada ruang komunikasi dengan, kiyai sepuh, tokoh dewan suro, tanfidz, kader senior, deklarator serta pengurus PAC. Tidak adanya komunikasi ini, diduga dimanfaatkan Ketua Tanfidz DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto untuk dapat dipasangkan mendampingi Henry sebagai calon Wakil Wali Kota Blitar.
“Kami sangat prihatin. Selama ini kami tidak pernah diajak bicara, namun tiba-tiba PKB memunculkan isu bahwa seakan-akan rekomendasi sudah turun kepada pasangan tersebut. Padahal proses untuk menetapkan calon itu luar biasa ketat sekali di aturan main partai,” imbuhnya.
Tantowi menegaskan, terkait prosedur pencalonan keduanya sudah cacat organisasi. Mekanisme di organisasi yang harus dilalui seperti, musyawarah dengan dewan syuro sebagai penentu, kemudian dengan tanfidz, bahkan dengan PAC saja tidak pernah dilakukan.
“Mekanisme seperti musyawarah dengan dewan syuro sebagai penentu, kemudian dengan tanfidz, juga dengan PAC saja tidak pernah dilakukan. Ini cacat organisasi. Kalau tahapan administrasi mungkin iya sudah ikut penjaringan,” tandasnya.
Tantowi menyebut, para kiyai sepuh, tokoh dewan suro, tanfidz, kader senior, deklarator serta pengurus PAC menuntut, agar mekanisme dijalankan sesuai aturan partai, serta melibatkan para kader untuk membahas pencalonan Walikota dan Wakil Walikota.
“Ayo kita obrolkan, kita terbuka. PKB bukan hanya milik ketua saja kok,” pungkas Tantowi.
Sebelumnya diberitakan, secara tiba-tiba PKB putar haluan mengusung pasangan putera sulung mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, Henry Pradipta Anwar, dan dipasangkan dengan
Ketua Tanfidz DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto. Hal ini terkuak setelah beredar formulir dukungan daritim relawan untuk pasangan Henry – Yasin.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan Henry dan Yasin sudah nampak ‘mesra’ di depan publik. Seperti beberapa waktu lalu keduanya terlihat kompak melakukan ziarah ke Makam Bung Karno dan makam Pangeranan.
Adanya formulir dukungan dari tim relawan untuk Henry dan dirinya maju di Pilwali Blitar 2020 tersebut dibenarkan Yasin. Menurut Yasin, rencananya DPC PKB di Pilwali Blitar 2020, memang mengusung Henry dan dirinya. (jar/yan)
- Hukum & Kriminal5 tahun
Tak Boleh Dekati Stadion, Massa Bonek Bakar Motor di Jalan Kalibrantas Kota Blitar
- Hukum & Kriminal4 tahun
Mantan Walikota Blitar Laporkan Walikota Blitar, Terkait Dugaan Penipuan Rp 600 Juta
- Hukum & Kriminal5 tahun
Bocah 10 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Lekso
- Berita4 tahun
Diduga Terpapar Covid, Seorang Dokter di Kota Blitar Meninggal Dunia
- Pemerintahan4 tahun
IGD RSUD Ngudi Waluyo Ditutup 3 Hari, 30 Nakes Positif Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
Kapolres Blitar Kota Gelar Asistensi dan Cek Kesiapan Kampung Tangguh
- Hukum & Kriminal4 tahun
Pemkot Blitar Belum Bentuk Tim Kuasa Hukum, Masih Nunggu Hasil Kajian
- Hukum & Kriminal4 tahun
Gergaji Jati Curian di Depan Rumah, Pria di Blitar Dibekuk Polisi